Wednesday, 26 September 2012

Persepsi Mahasiswa Jurusan Akuntansi dan Mahasiswa Jurusan selain Akuntansi terhadap Jurusan Akuntansi


Oleh: Shofiyatul M
 
Abstrac
kata kunci : persepsi, akuntansi, mahasiswa jurusan akuntansi,mahasiswa selain jurusan akuntansi
Persepsimerupakan suatu proses penginderaan, stimulus yang diterima oleh individu melalui alat indera yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu dapat memahami dan mengerti tentang stimulus yang diterimanya tersebut  (Ilmu psikologi). Persepsi semua orang pasti berbeda satu dengan yang lain. Ini terjadi pada perbedaan persepsi antara mahasiswa jurusan akuntansi dengan mahasiswa selain jurusan akuntansi terhadap jurusan akuntansi. Dimana akuntansi merupakan pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.

Contents
Persepsi semua orang terhadap sesuatu berbeda-beda, begitu juga persepsi mahasiswa jurusan akuntansi dan mahasiswa jurusan selain akuntansi terhadap jurusan akuntansi. Di zaman modern ini, kualitas sumber daya manusia di berbagai negara semakin meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dan juga semakin meningkatnya berdirinya perusahaan-perusahaan dari yang kecil sampai ke yang besar. Jurusan Akuntansi memiliki peluang karir yang paling prospektif di masa depan. Dan juga, tenaga ahli yang terampil dan profesional dalam bidang Akuntansi sangat banyak diminati, diperlukan, dan bahkan dicari oleh setiap perusahaan-perusahaan baik yang kecil maupun yang besar. Mungkin alasan seperti inilah yang dipikirkan oleh mahasiswa yang memilih jurusan akuntansi dari pada jurusan lainnya,ini adalah secara garis besar.
            Di negara Indonesia yang masih berkembang ini, guru sangat dibutuhkan untuk mengajar dan mendidik para peserta didik agar kualitas sumber daya manusia di Indonesia meningkat dan menjadi generasi muda yang berguna bagi nusa dan bangsa. Mayoritas warga Indonesia berpendapat bahwa menjadi guru adalah sangatlah menguntungkan, disamping pekerjaannya mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa, gajinya juga lumayan besar seperti gaji bulanan, gaji 13, uang pensiunan dan juga mendapatkan sertifikasi. Pertimbanga-pertimbangan yang seperti inilah yang menjadi persepsi mahasiswa memilih jurusan pendidikan daripada non pendidikan.
Persepsi lainnya dari mahasiswa pendidikan akuntansi sendiri memilih jurusan akuntansi adalah karena bisa bekerja di kantoran, memilih pilihan menjadi guru, akuntansi bukan hafalan, akuntansi hanya berisi debit kredit yang mudah, memilih jurusan akuntansikarena ingin terhindar dari segala bentuk materi teknologi informasi, karena merasa jurusan akuntansi sangat mudah dipelajari , memilih jurusan akuntansi karena kemampuan matematika sangat kuat.
Semua persepsi yang disebutkan di atas dari mahasiswa jurusan akuntansi itu sendiri sebenarnya bertentangan dari kenyataan yang ada, kecuali karena bisa bekerja di kantoran dan memilih pilihan menjadi guru. Persepsi yang bertentangan adalah yang pertama yaitu,akuntansi bukanlah hafalan,menjadi mahasiswa jurusan Pendidikan Akuntansi bukan berarti hanya mempelajari Akuntansi seperti yang diajarkan waktu SMA dulu, tetapi mahasiswa harus juga mempelajari materi atau mata kuliah lainnya seperti manajemen, ekonomi dan “berbau” pendidikan seperti kemampuan dasar mengajar, perkembangan peserta didik dsb yang mengandung banyak hafalan. Materi jurusanakuntansi sebagian menuntut mahasiswa untuk menghafal, meskipun tidak sepenuhnya menghafal tetapi juga memahami. Yang kedua yaitu, akuntansi hanya berisi debit kredit yang mudah,akuntansi tidak hanya berisi debet-kredit, banyak hal lain yang lebih menarik dan lebih menantang yang dipelajari di akuntansi selain debet-kredit. Masalah debit-kredit hanyalah permasalahan letak kiri dan kanan, tidak lebih. Akan tetapi, mahasiswa perlu melihat informasi apa yang terwakili oleh debit-kredit, jika mahasiswa terlalu menganggap mudah tapi tidak tahu artinya, ini sama saja dengan tidak memahami letak kanan-kiri, sisi debet-kredit. Yang ketiga yaitu, memilih jurusan akuntansi karena ingin terhindar dari segala bentuk materi teknologi informasi,di zaman yang semakin maju ini, teknologi informasi semakin canggih. Terlebih lagi, bidang kerja lulusan jurusan akuntansi sangat tergantung dengan teknologi informasi. Dan juga, seorang lulusan jurusan akuntansi harus membuat laporan keuangan perusahaan di perusahaan tempat dimana dia bekerja.  Jadi, materi teknologi informasi masih menjadi mata kuliah wajib di jurusan akuntansi. Yang keempat yaitu, karena merasa jurusan akuntansi sangat mudah dipelajari dan mudah.Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan.Mereka beranggapan bahwa akuntansi lebih mudah dari pada jurusan lainnya seperti teknik dan kedokteran. Dan pada kenyataannya, setelah mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi menjalani perkuliahan, mereka akan merasakan bahwa materi akuntansi tidak semudah yang mereka bayangkan dan pikirkan. Yang kelima yaitu, memilih jurusan akuntansi karena kemampuan matematika sangat kuat. Sebenarnya, tidak perlu mahir di bidang matematika untuk menguasai materi akuntansi. Memiliki dasar matematika yang kuat, memang baik untuk membantu proses logika karena akuntansi menuntut banyak logika. Namun, kepandaian di bidang matematika tidak akan berkembang di jurusan ini. Kuliah di jurusan akuntansi hanya membutuhkan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dan untuk menguasai akuntansi, tidak perlu mahir matematika, cukup memahami saja.Dan yang terakhir, memilih karena paksaan dari orang tua.
Persepsi mahasiswa jurusan selain akuntansi berbeda dengan mahasiswa jurusan akuntansi terhadap jurusan pendidikan akuntansi. Persepsi menurut mahasiswa jurusan selain akuntansiyang pertama yaitu mereka tidak suka berhubungan dengan angka, karena angka membuat mereka pusing kepala tujuh keliling. Yang kedua yaitu, bagi mahasiswa jurusan lain seperti sastra, dsb menganggap bahwa menari, menggambar maupun menyanyi membuat inovasi dan kreatifitas mereka berkembang (otak kanan), tidak seperti materi akuntansi yang menggunakan otak kiri. Mereka juga berasumsi bahwa menggunakan otak kiri membuat orang stres dan jika mengerjakan akuntansi, wajah seseorang bisa berubah happy menjadi cemberut.
Jika seseorang memilih pilihan karena hal-hal tersebut yang tidak diawali dari suka dan juga restu dari orang tua, hasilnya akan buruk. Contohnya, seorang guru mengajar akuntansi di SMA Z, dia menjelaskan mulai dari awal sampai akhir secara runtut yang menurutnya siswa akan mudah memahami, akan tetapi siswa tidak memahami apa yang dia jelaskan, siswa malah lebih bingung dari pada belajar individu maupun kelompok. Contoh lainnya, seorang mahasiswa kuliah jurusan akuntansi yang menurut dia lebih mudah dan mudah dari pada jurusan lainnya dan juga dipaksa oleh orang tuanya. Waktu materi berlangsung, dia tidak memahami maksud dari apa yang telah dijelaskan dosen tersebut, jika dia tidak berusaha untuk belajar, dia tidak akan memahami juga sampai semester terakhir dan ada dua kemungkinan yang akan terjadi padanya. Yang pertama, kelulusannya sangat lama. Dan yang kedua, meskipun kelulusannya cepat, dia tidak akan mudah mendapatkan pekerjaan.
Persepsi seseorang memang berbeda-beda, akan tetapi mengerjakan sesuatu yang diawali dengan suka pasti akan mudah untuk mengerjakannya. Dan akhirnya, pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan dan tidak merugikan bagi pihak manapun.


 Sumber :
beyoenice-akuntansipilihanku.blogspot.com (diunduh tanggal 25 September 2012)
http://www.duniapsikologi.com/persepsi-pengertian-definisi-dan-faktor-yang-mempengaruhi/(diunduh tanggal 25 September 2012)

0 comments:

Post a Comment