BERANGKAT TANPA PENDAMPING,
Minggu, 30 Oktober 2011 menjadi hari yang berbahagia bagi kedua putra daerah Bali dan Banyuwangi yang mengikuti Olimpiade Akuntansi Se-Jawa Bali. Tersirat kebahagiaan dari wajah keduanya. Yah, I Putu Agus Sugiri Putra dan Mohammad Alfian, siswa-siswa dari SMKN 2 Denpasar dan SMAN 1 Genteng inilah lakon dari Olimpiade Akuntansi FE UM 2011. Setelah melalui beberapa proses dalam perlombaan akhirnya mereka keluar sebagai juara dalam ajang tersebut.
Mereka menyisihkan kurang lebih 400 peserta lain se-Jawa Bali yang mengikuti perlombaan. Uniknya lagi, pada babak final mereka mengalahkan masing-masing empat srikandi. I Putu Agus Sugiri Putra, putra asal Bali ini menyatakan rasa tidak percaya menjadi juara pada awalnya ketika akan mengikuti acara ini. Maklum, dari kedua juara yang ada dia masih berada di kelas 2 SMA.
“Saya sempat pesimis saja bisa mendapat hasil yang maksimal. Apalagi saya masih kelas 2 SMA, saingannya dari kelas 3. Tapi, bersyukur bisa menjadi juara,” tutur siswa 15 tahun ini dengan logat Balinya.
Yah, pada sesi terakhir babak final yakni adu cepat, I Putu Agus mengumpulkan poin terbanyak diantara pesaing lainnya meski pada awalnya dia tertinggal oleh saingan terberatnya, Diana Mavianis dari SMKN 1 Tanggul. Pada babak tersebut, dia merupakan satu-satunya peserta yang mampu menjawab soal yang diberikan oleh juri dengan tepat. Alhasil, dia pun menjadi pemuncak tangga kemenangan Olimpiade Akuntansi di kategori SMK, mengalahkan empat putri daerah.
Sementara itu, perasaan yang luar biasa juga dialami oleh pemenang kategori SMA, Muhammad Alfian. Putra Banyuwangi ini menyatakan perasaan bahagianya bisa menjadi bagian Olimpiade Akuntansi se-Jawa Bali FE UM. Kisah menarik mengiringi keikutsertaannya di acara ini. Dalam mengikuti acara ini dia berangkat dengan uang sendiri dan hanya diberi bimbingan belajar oleh sekolah. Setelah dinyatakan masuk sebagai semifinalis, sekolah dengan intens memberikan bimbingan untuk menghadapi babak selanjutnya. Namun, sehari sebelum hari-H dari pihak pendampingnya tidak bisa mengantarkan ke Malang karena ada acara keluarga. Alhasil, dia pun berangkat sendiri tanpa didampingi guru pendamping dari sekolahnya.
“Ya, awalnya sempat pesimis bisa ikut apa enggak. Karena ga ada alokasi dana dari sekolah untuk mengikuti acara ini dan hanya diberikan bimbingan saja jika memang mau ikut. Tapi, akhirnya saya tekatkan untuk berangkat dengan uang sendiri,” ujar cowok hitam manis ini. “Kemarin, waktu mau berangkat ke sini sebenarnya akan didampingi oleh guru tapi karena beliau ada acara keluarga, ya mau tidak mau saya berangkat sendiri kesini. Tapi, alhamdulilah bisa jadi juara.”
Juara Olimpiade Akuntansi 2011 tingkat SMK dan SMA/MA
Kemenangan keduanya ini menjadi suatu hal yang sangat luar biasa karena asal background wilayah mereka yang merupakan peserta dari kawasan paling timur regional Olimpiade Akuntansi menyisihkan ratusan peserta dari semua wilayah. Keduanya mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, piagam penghargaan dan Piala Bertahan dari panitia.
Semoga di tahun depan terdapat siswa-siswi SMA dan SMK lain yang mengikuti acara ini dan menyusul track record I Putu Agus dan Muhammad Alfian. Selamat untuk mereka dan semoga bisa bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment